Kenaikan Harga BBM dari Sudut Pandang Saya
Akhir-akhir ini, negara kita tengah dihebohkan dengan adanya wacana kenaikan BBM yang rencananya akan diterapkan mulai Bulan April 2012. Sebagai seorang pelajar, saya tidak ingin hanya menjadi kaum yang buta, yang selalu mencoba menutup mata atas permasalahan di Negeri ini. Pada tulisan ini, saya akan mengungkapkan pendapat saya sebagai seorang akademisi tentang kenaikan harga BBM.
Fakta tentang kenaikkan harga minyak dunia yang mencapai USD 122,01 per barel pada hari Senin 19 Maret 2012 tidak bisa dipungkiri lagi. Berdasarkan artikel yang saya baca di www.republika.co.id, salah satu penyebab kenaikan harga minyak dunia adalah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Mohammad bin Dhaen Al-Hamli (Menteri Energi Uni Emirat Arab) mengatakan bahwa terdapat banyak ketegangan di negara-negara penghasil minyak yang melambungkan harga minyak sekarang ini.
Menaikkan harga BBM bagaikan buah simalakama yang harus telan oleh Pemerintah. Ketika harga BBM tidak dinaikkan, pemerintah harus menanggung biaya yang lebih besar untuk subsidi BBM dan tentunya harus merelakan anggaran biaya lainnya seperti pendidikan dan subsidi energi lain seperti listrik, gas dan lain sebagainya. Kawan tidak kah kita sadar, bahwa tinggi rendahnya harga BBM bukan sesuatu yang bisa membuat kita hidup layak.
Meskipun harga BBM bukan sesuatu yang bisa membuat kehidupan kita menjadi lebih baik atau buruk, namun kenaikan harga BBM di Indonesia secara langsung memberikan dampak yang mengejutkan (shock therapy) bagi masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah.
Fakta tentang kenaikkan harga minyak dunia yang mencapai USD 122,01 per barel pada hari Senin 19 Maret 2012 tidak bisa dipungkiri lagi. Berdasarkan artikel yang saya baca di www.republika.co.id, salah satu penyebab kenaikan harga minyak dunia adalah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Mohammad bin Dhaen Al-Hamli (Menteri Energi Uni Emirat Arab) mengatakan bahwa terdapat banyak ketegangan di negara-negara penghasil minyak yang melambungkan harga minyak sekarang ini.
Menaikkan harga BBM bagaikan buah simalakama yang harus telan oleh Pemerintah. Ketika harga BBM tidak dinaikkan, pemerintah harus menanggung biaya yang lebih besar untuk subsidi BBM dan tentunya harus merelakan anggaran biaya lainnya seperti pendidikan dan subsidi energi lain seperti listrik, gas dan lain sebagainya. Kawan tidak kah kita sadar, bahwa tinggi rendahnya harga BBM bukan sesuatu yang bisa membuat kita hidup layak.
Meskipun harga BBM bukan sesuatu yang bisa membuat kehidupan kita menjadi lebih baik atau buruk, namun kenaikan harga BBM di Indonesia secara langsung memberikan dampak yang mengejutkan (shock therapy) bagi masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah.